Enjoy every single moment. The good, the bad, the beautiful, the ugly, the inspiring, the not-so-glamorous moment. And THANK GOD through it all. -Meghan Matt

Thursday, July 25, 2013

Terus Berharap


Jangan cemas dengan apa yang akan dikatakan orang-orang. Mereka akan TETAP mengatakannya! Lakukan PERBAIKAN dan 'bungkamlah' mereka!
-"Be A Winner", Promod Brata-

Sesuatu disebut masalah jika kenyataan tak sesuai harapan.
Makin tinggi tuntutan hidup di masyarakat, saat ini banyak orang menemui masalahnya. Masalah keyakinan, kesehatan, ekonomi, pendidikan, karier, pergaulan sosial, dan banyak lagi. 

Anak sekolah tertekan menghadapi ujian nasional, remaja galau dengan pacarannya, mahasiswa stress dengan tugas-tugasnya, muda mudi sibuk dengan pekerjaannya, ibu rumah tangga dengan rutinitasnya, orangtua dengan anaknya, dan sebagainya. Belum lagi masalah tiap personal yang beragam. Sulit jujur, sulit bergaul, sulit bicara, sulit memaafkan, sulit bangkit, dan sulit-sulit lainnya. 

Masalah selalu diberikan sesuai kemampuan manusia. Begitulah cara Alloh mendidik manusia. Bahkan disebutkan bahwa sebenarnya masalah diberikan sepaket dengan jalan keluarnya. 'Maka sesungguhnya setelah kesusahan ada kemudahan' disebut dua kali berturut-turut, agar manusia yakin alloh tidak main-main.

Jika ingat masalah, jadi ingat sebuah nasehat. Tentang betapa indahnya orang mukmin. Jika ditimpa kesedihan dia bersabar, jika diberi kenikmatan dia bersyukur...

Terus tersenyumlah. Roda hidup berputar, dan akan terus berputar. Hari ini sedih, esok pasti ada waktunya bahagia. Sekarang tertawa, boleh jadi lusa kita menangis. Masalah ibarat ujian untuk kita. Jika lulus ujian saat ini, kita akan naik kelas. Sebaliknya jika tidak, kita tinggal kelas. Sampai kita mampu menyelesaikan masalah kita.

Bersyukur manusia dikaruniai sifat pelupa. Oleh karenanya, tidak semua masalah kita ingat -walaupun memory kita tidak hilang. Jika semua hal kita ingat, kita bisa jadi gila. Seperti -maaf- orang gila yang terus marah-marah dan histeris. Tak bisa menerima keadaan dan tak bisa lupa masalahnya. Stress, resah tak bertepi.

Supaya tidak stress, beberapa orang bilang hidup harus dijalani santai, jangan ngoyo. Benarkah? Kalau hidup sudah santai, terus apa?

Bukankah harapan yang menjadikan seseorang hidup? Seorang tukang becak, bekerja keras dan berdoa terus agar anaknya tidak menjadi tukang becak sepertinya. Dengan harapan itu dia hidup. Manusia tanpa harapan, hidup hanya akan jadi hampa. Hidup berjalan begitu saja tanpa ada tujuan.

Semisal seseorang semua kebutuhannya terpenuhi. Dia jalani hidupnya seperti biasa. Dia berhenti berharap dan berhenti berkeinginan. Dia sudah puas memiliki semuanya. Merasa tak perlu lagi berdoa. Padahal puas dengan bersyukur sangat berbeda. Meski seorang manusia bersyukur, dia tetap memiliki harapan, rendah hati dia terus berdoa kepada Alloh. Berdoa agar hidupnya berkah, berdoa agar selamat dari bala, berdoa agar sehat, dan sebagainya. Sewaktu-waktu kedamaian 'merasa puas' itu bisa saja dicabut dan diganti berbagai masalah bertubi. Siapa yang tahu?

Jika memang sudah tak punya keinginan apapun, merasa semua sudah tercapai, tidakkah dia memiliki harapan lain, seperti harapan untuk bisa berbagi dengan orang lain, atau harapan yang lebih jauh bukan untuk kepentingan dunia..

Walaupun 'hanya' berupa keinginan agar bisa bersedekah misalnya, bukankah itu juga sudah termasuk harapan? Sebaik-baik manusia adalah yang paling banyak bermanfaat bagi orang lain. Hidup hanya sekali, apa tak sayang kalau hanya puas dengan keadaan sekarang?

Manusia bukanlah malaikat. Fitrah manusia adalah mahluk yang punya emosi dan nafsu. Ketika memiliki mimpi, kejar. Ketika merasa lelah, turunkan harapan sehingga tidak kecewa. Jalankan semua sesuai porsinya. Yang penting terus nyalakan api harapan itu.

Sungguh, hidup hanya sebentar, apa kita akan membunuh harapan kita hanya karena orang berkata ini itu? Mereka hanya akan berkomentar dan berkomentar lagi, entah kita baik ataupun buruk. 

Jangan sampai kita menyesal, ketika tiba-tiba sadar umur kita tak muda lagi. Ketika merasa jalan di tempat, keadaan begitu-begitu saja. Seorang tukang becak yang anak-anaknya sukses akan merasa hidupnya sangat berharga. Cita-citanya tercapai, peluhnya selama hidup tak sia-sia.

Kau benar dan normal karena punya harapan dan mimpi. Sama sekali tak salah dan tak aneh. Justru kau orang special! :D

Ditulis Oleh : Lestarini // 7/25/2013 07:04:00 AM
Kategori: