Hidup sudah susah, jangan dibuat susah. Enjoy aja...
Hoho begitulah kalimat yang sering kudengar akhir-akhir ini. Ya, memang harus begitu supaya tidak stres. Aku jadi tergelitik ingin tahu, sebenarnya tipe orang yang menikmati hidupnya, apakah harus selalu berada dalam kondisi finansial yang hebat?
Kurasa orang yang kekurangan di sekitar juga akan lebih susah menikmati hidupnya. Mereka lebih banyak mencurahkan tenaga dan pikirannya untuk mencari uang uang dan uang. Saking semangatnya sampai lupa waktu istirahat dan mungkin lupa beribadah.
Para sopir angkot, mereka narik dari pagi hingga malam kadang kebut-kebutan dengan sopir lain demi rebutan penumpang. Panas hujan harus tetap narik demi mulut-mulut di rumah untuk diberi makan. Perkembangan transportasi sekarang membuat penumpang angkot jauh berkurang. Rata-rata orang sudah memiliki motor sehingga tak perlu lagi naik angkot. Maka tak heran angkot banyak yang sepi, hanya jam-jam tertentu saja yang penuh. Hidup demikian sulit bagi mereka. Kelihatannya.
Para pengamen, mereka turun naik angkot dan bis setiap hari. Berbekal gitar mereka menyanyi. Kadang ada yang cempreng, kadang fals. Tak jarang banyak juga suara mereka yang bagus. Pada tiap angkot, tiga menit mereka menyanyi di perempatan. Kadang ada penumpang yang memberi 1000, kadang 500. Tak jarang banyak juga yang tidak memberi. Hidup demikian sulit bagi mereka. Kelihatannya.
Entahlah. Hidup sudah susah, jangan dibuat susah. Orang-orang yang enjoy sebenarnya tak melulu soal kesulitan ekonomi. Di desa-desa, banyak juga orang tak punya yang hidupnya adem. Senantiasa cukup dan damai. Walau bagaimanapun sulitnya mereka tetap enjoy menjalani hidup. Entah bagaimana.