Enjoy every single moment. The good, the bad, the beautiful, the ugly, the inspiring, the not-so-glamorous moment. And THANK GOD through it all. -Meghan Matt

Wednesday, February 25, 2015

Positif Thinking ya Buw!

Menjadi apa adanya diri kita. That's fully our choice.

Mau pake hape bukan keluaran terbaru, mau pake baju itu-itu aja, mau pake kendaraan butut, mau pake apapun yang kualitasnya bukan nomer satu, atau bukan barang import bermerk, ga masalah. Masa iya sini yang pake sepatu jelek situ jadi ikutan jelek? Ya ga lah... Ada yang namanya waktu dan tempat yang tepat. Itu cukup jadi pertimbangan dalam performance kita. Menurutku sih, he he.

Branding dan citra diri, masing-masing kok yang nanggung. Pilihan itu. Cara kita membranding diri berbeda satu sama lain. Jangan disamakan. Semua orang punya prioritas. Apa adanya ajalah, biar ga berat. Secukupnya, semampunya. Tentu sesuai etika dan estetika, walau budget minimal. Dan nyaman. Tak perlu terlalu memaksakan diri. Lebih baik invest ke pengembangan diri dan pengembangan skill. Lagi-lagi itu menurutku sih, he he.

Ketika keadaan memburuk. Ketika keadaan memaksa kita bercermin tentang pribadi kita. Ketika orang sekitar tak menerima "keunikan" kita. Patutnya memang kita instrospeksi membenahi diri. Apa benar mereka atau malah lebih benar prinsip kita.

Hehe jujur, tiap hari adaa aja orang ngomong ini itu tentang kita. Yah, namanya juga manusia, ga ada yang sempurna Broo. Rosululloh aja manusia pilihan banyak juga yang benci beliau. Apalagi kita, ya ga? Yang penting menurutku, berusaha belajar jadi pribadi yang lebih baik tiap hari. Itu prinsip lah yaa.

Biarin aja mereka ngomong apa, tak masalah. Mungkin mereka emang ngingetin kita karena sayang. Atau mungkin mereka emang perhatian ke kita. Barangkali juga mereka gregetan kok kita begini begitu. Atau bercanda? Atau malah sekedar iseng? Walah apapun itu, bagaimanapun caranya. Entah negur ala pribadi face to face atau ceplos langsung di depan orang banyak, gapapa... Mereka ingin kita lebih baik.  

Positif thinking aja ya Les! Itu yang sering kujejalkan dalam pikiranku. "Kita harus pintar memanipulasi otak kita", Kata Pa Asep. Sehingga kita bisa menikmati semua hal di depan kita. Merdeka, tak terjajah oleh perasaan dan kejadian negatif di sekitar kita. Jangan sampai omongan mereka menyesatkan kita, bahkan membuat kita marah. Arrgh rugi amat energi buat menyimpan marah ke orang. Yah prakteknya belum bisa total sih :P

Okee and you know what? IT WORKS! He he everything starts from our mind and our heart. Alhamdulillah sih bisa lebih enteng, karena sebenarnya masalah orang lain jauuuhh lebih berat dari kita. Belum seupilnya kalau "cuma" omongan mereka yang sambil lewat.
He he Belajar sedikit demi sedikit ini Broo ... :)

Salah satunya, tengok Nick Vujicic, seorang Pembicara Motivasi sekaligus Direktur “Life Without Limbs”.

Lahir tanggal 4 Desember 1982 tanpa anggota tubuh, kedua tangan dan kaki. Hidupnya penuh dengan batu rintangan. Nick adalah salah satu orang cacat fisik pertama yang mengikuti pendidikan secara umum. Dia belajar menulis dengan dua jari kaki kirinya, tentu saja menggunakan alat khusus yang digunakan sebagai pegangan. Dia juga belajar menggunakan komputer dengan tumit dan jari-jari kaki kirinya. 

Walau Nick mampu mengikuti pendidikan umum, lingkungan sekitar sekolah berkata lain. Ia selalu dikucilkan di kelasnya, dijauhi teman-temannya, dan hidupnya amat tertekan akan hal itu. Pada umur 10 tahun, Ia sempat memikirkan untuk bunuh diri.

Suatu hari Ibunya memberi sebuah artikel koran. Isinya bagaimana seseorang dengan segala kekurangannya menjalani hidup, terus berusaha pantang menyerah. Itulah saat di mana Nick menemukan titik balik kehidupannya. Sadar untuk semangat dan terus berjuang dalam kehidupannya. Serta menggapai segala keinginannya. 

Ia sadar, bahwa bukan dia saja yang berjuang. Banyak lainnya yang bernasib sama di belahan dunia lain. Banyak orang berlatarbelakang hampir sama sedang berjuang keras dalam hidup mereka masing-masing. Ia selalu berdoa  agar hidupnya lebih baik dengan apa yang ia punya. Ia selalu mencoba untuk bersyukur atas apa yang telah diberikan-Nya.

Pada usianya ke 21, Nick berhasil menyelesaikan pendidikannya dan mendapatkan dua gelar. Dalam bidang Akuntan dan Keuangan Terpadu. Ia memulai kariernya sebagai Pembicara Motivasi yang fokus pada kehidupan remaja masa kini. Ia juga menjadi pembicara dalam sektor-sektor perusahaan. Tujuannya adalah menjadi pembicara inspirasi internasional. Sejauh ini dia telah berbicara kepada lebih dari 2 juta orang, di dua belas negara di empat benua (Asia, Afrika, Australia, dan Amerika Utara).
Oya saat ini Nick sudah menikah dengan Kanae Miyahara Vujicic, dikaruniai seorang putra.

Bareng Istri dan Anaknya, cakep ya anaknya :)
Cover Salah Satu Bukunya, No Arms and No Legs T.T

I Believe! Hehe
Yup. Kita bertanggungjawab pada pilihan masing-masing. Inilah aku. Hehe

Ga boleh minder, ga boleh songong juga. Oke Bang!


Waw banget kan ?! Kekuatan positif thinking padaNya, pada semua anugerahNya.
This is a big day! :D

Sumber
Sumber Foto  

Ditulis Oleh : Lestarini // 2/25/2015 09:53:00 PM
Kategori: