Enjoy every single moment. The good, the bad, the beautiful, the ugly, the inspiring, the not-so-glamorous moment. And THANK GOD through it all. -Meghan Matt

Tuesday, November 5, 2013

Tahun Baru, Habit Baru

Morning Pages 1

1 Muharram, Tahun Baru Hijriyah. Tanggal ini ditentukan dari peristiwa hijrahnya Rosulullah SAW dari Mekkah ke Madinah. Peristiwa ini terjadi karena kekejaman kafir Quraisy memperlakukan mukminin di Makkah.

Begitu tiba di Madinah, Nabi SAW pun membangun masjid. Kemudian beliau mempersaudarakan kaum Muhajirin dan Anshor. Salah satunya Abdurrahman bin Auf yang meninggalkan seluruh hartanya di Makkah. Karena lebih memilih Rasulullah di atas segalanya. Dia kemudian dipersaudarakan dengan Saad bin Rabi' al Anshari, saudagar paling kaya di Madinah.


Saking senangnya dipersaudarakan langsung oleh Nabi SAW, Saad segera berucap pada Abdurrahman
"Wahai saudaraku! Aku adalah penduduk Madinah yang paling banyak harta, pilihlah separuh hartaku dan ambillah..."

Akan tetapi apa jawaban mantan saudagar kaya di Makkah ini?
"Semoga Alloh memberkahi keluarga dan hartamu, tidaklah aku memerlukan semua itu. Akan tetapi, tolong tunjukkan saja dimana pasar padaku, agar aku dapat langsung berdagang di sana", Jawab Abdurrahman.

Memang Abdurrahman bin Auf sudah biasa hidup dan berpikir kaya, jadi tak ada mental pengemis dalam dirinya. Yang diketahui kemudian, Saad mengantar Abdurrahman ke pasar. Disana Abdurrahman membeli barang kemudian menjualnya lagi sehingga mendapat keuntungan. Dia juga mendatangkan keju dan minyak samin.

Begitulah, habit Abdurrahman bin Auf yang terbiasa berdagang memiliki kemampuan menangkap peluang pasar yang ada. Selain itu juga memiliki pengetahuan seluk beluk perdagangan, mental pedagang, siapa supplier, potensi pasar, dan semua teknik dagang. Dalam waktu singkat pun dia masuk dalam jajaran orang paling kaya di Madinah.


Untuk menjadi 'seseorang', bukan kondisi awal yang penting namun habits/kebiasaan apa yang kita bentuk. Bukan berasal darimana kita, siapa orangtua kita (meski siapa orangtua kita banyak memberi perbedaan awalnya), juga bukan ada tidaknya modal kapital, dan sebagainya.

Makanya anak orang kaya TIDAK SELALU sukses seperti orangtuanya. Anak orang miskin pun TIDAK SELALU miskin akhirnya. Hal ini berlaku pula dalam hal ilmu, kemuliaan, kasih sayang, juga banyak hal lainnya. Semua tergantung habit yang kita pelihara.

Kembali ke awal, hijrah bermakna pindah. Mencari kesempatan perbaikan, dari kejelekan menuju kebaikan. From Zero to Hero. Jadi the outliers, jadi sapi ungu. Manusia kok dibilang sapi! Hehe ini hanya perumpamaan, jadi sapi ungu kan paling kelihatan diantara sapi-sapi lain. Sebagai langkah awal, Memperbaiki habit akan jadi project yang sangat bagus. Yup, di hari pertama tahun baru hijriyah ini. Biar jadi sapi ungu, hehe.

Inspirasi dari How to Master Your Habits, karangan Felix Y. Siau

Ditulis Oleh : Lestarini // 11/05/2013 08:17:00 AM
Kategori: