Semua hanya proses... proses yang menyiapkan kita sehingga siap lahir batin. Siap-siap sebelum kaya, siap-siap sebelum sukses, siap-siap sebelum mimpi jadi kenyataan. Segala tekanan, kritik, caci, dan ejekan (apa bedanya ya, hehe kurang lebih mirip) hanyalah proses.
Layaknya pohon, makin tinggi pohon makin kencang anginnya. Alih-alih roboh, pohon malah bertambah kuat akarnya. Begitulah proses. Membuat kita makin kuat. Sebab dari situlah kita belajar, dari sinilah kita jadi terpacu menjadi lebih baik.
Layaknya pohon, makin tinggi pohon makin kencang anginnya. Alih-alih roboh, pohon malah bertambah kuat akarnya. Begitulah proses. Membuat kita makin kuat. Sebab dari situlah kita belajar, dari sinilah kita jadi terpacu menjadi lebih baik.
Tak ada kebahagiaan sejati yang diperoleh instan dan cuma-cuma. Ga ada yang namanya makan siang gratis neng. Makan siang gratis pasti ada sebabnya. Hoho. Lagi-lagi, semua perlu berproses -dan berjuang, dan juga, kata orang: berkorban.
Indahnya seseorang yang ketika dipuji dia biasa saja, ketika dicaci pun dia biasa saja. Dalam hidup kita hanya harus ikuti aturan mainnya. Ikuti saja, lakukan yang terbaik saat ini dan lihat saja apa yang akan terjadi.
Banyak yang lebih penting dikerjakan (sambil lirik list-to-do) daripada mendengarkan dengungan orang. Toh, alhamdulillah aku punya banyak bapak yang selalu bisa menasihatiku. Tentang kehidupan, tentang proses itu. Arigatou Gozaimasu... :D