Maafkan aku yang selalu menyakitimuMengecewakanmu dan meragukanmuTersadar aku memang engkau yang terbaikTerima aku, mencintaiku apa adanya
Manusia tempatnya salah. Saling keras kepala bukan jalan terbaik, hanya menyakiti satu sama lain. Sungguh ironis kata maaf ini hanya bisa ditulis di sini. Katakan aku penakut, tak apa. Aku tahu berteriak sekeras apapun di sini tak bisa mengubah apapun. Tak ada pembelaan, aku hanya merasa tak berdaya. Entah bagaimana mendeskripsikannya.
Aku mengerti sepaham-pahamnya engkau inginkan yang terbaik untukku. Pengorbananmu yang tiada batas, emas segunung pun sama sekali tak cukup untuk membayarnya. Setulus hati kuingin sampaikan; Ayah, kumohon percayalah, pada anak tak tahu adat ini. Untuk mendapatkan hasil yang terbaik harus dengan cara yang terbaik pula, Yah ... Orang itu salah besar, aku tak pernah membencimu, sungguh, aku selalu mendoakanmu, Ayah yang terbaik di dunia.
Rasanya menusuk sekali ada orang seenaknya bilang kalau aku benci padamu. Dia hanya manusia! Memangnya dia tahu seberapa banyak hati orang selain ramalan curian itu? Dia tak tahu apa-apa! Dan dia sungguh tak berhak bilang seperti itu. Hanya bisa memohon padaMu ya Lathif, Engkau Yang Maha Halus, Maha Tahu Segalanya, yang Maha membolak-balikkan hati, tolong sambungkan benang rapuh ini dan kuatkan ikatannya...
Tuhan tolonglah sampaikan sejuta sayangku untuknyaKu terus berjanji tak kan khianati pintanyaAyah dengarlah betapa sesungguhnya ku mencintaimuKan ku buktikan ku mampu penuhi maumu