Enjoy every single moment. The good, the bad, the beautiful, the ugly, the inspiring, the not-so-glamorous moment. And THANK GOD through it all. -Meghan Matt

Sunday, March 22, 2015

Sahabat dari Seberang

Tak banyak yang kuketahui tentang tanah rencong. Pun tak menyangka akan punya sahabat baik dari sana. Terima kasih banyak untuk kunjungan, dukungan, dan segalanya, sahabat.

Terutama Bu Aini dan Bu Ros, maaf kalau banyak kekurangan, hehe. Maklum... anak muda, masih perlu banyak belajar :D




 


Surprise sekali kemarin mendapat paket dari jauh. Soo Loveee >.<
Too much actually, but thank you so much ...
Mudah-mudahan tak kapok kemari, sebab senyum dan keramahan kalian ketinggalan di sini, ya... DI SINI! ... :)





Gaun Pengantin Muslimah Syar'i



































Wednesday, February 25, 2015

Positif Thinking ya Buw!

Menjadi apa adanya diri kita. That's fully our choice.

Mau pake hape bukan keluaran terbaru, mau pake baju itu-itu aja, mau pake kendaraan butut, mau pake apapun yang kualitasnya bukan nomer satu, atau bukan barang import bermerk, ga masalah. Masa iya sini yang pake sepatu jelek situ jadi ikutan jelek? Ya ga lah... Ada yang namanya waktu dan tempat yang tepat. Itu cukup jadi pertimbangan dalam performance kita. Menurutku sih, he he.

Branding dan citra diri, masing-masing kok yang nanggung. Pilihan itu. Cara kita membranding diri berbeda satu sama lain. Jangan disamakan. Semua orang punya prioritas. Apa adanya ajalah, biar ga berat. Secukupnya, semampunya. Tentu sesuai etika dan estetika, walau budget minimal. Dan nyaman. Tak perlu terlalu memaksakan diri. Lebih baik invest ke pengembangan diri dan pengembangan skill. Lagi-lagi itu menurutku sih, he he.

Ketika keadaan memburuk. Ketika keadaan memaksa kita bercermin tentang pribadi kita. Ketika orang sekitar tak menerima "keunikan" kita. Patutnya memang kita instrospeksi membenahi diri. Apa benar mereka atau malah lebih benar prinsip kita.

Hehe jujur, tiap hari adaa aja orang ngomong ini itu tentang kita. Yah, namanya juga manusia, ga ada yang sempurna Broo. Rosululloh aja manusia pilihan banyak juga yang benci beliau. Apalagi kita, ya ga? Yang penting menurutku, berusaha belajar jadi pribadi yang lebih baik tiap hari. Itu prinsip lah yaa.

Biarin aja mereka ngomong apa, tak masalah. Mungkin mereka emang ngingetin kita karena sayang. Atau mungkin mereka emang perhatian ke kita. Barangkali juga mereka gregetan kok kita begini begitu. Atau bercanda? Atau malah sekedar iseng? Walah apapun itu, bagaimanapun caranya. Entah negur ala pribadi face to face atau ceplos langsung di depan orang banyak, gapapa... Mereka ingin kita lebih baik.  

Positif thinking aja ya Les! Itu yang sering kujejalkan dalam pikiranku. "Kita harus pintar memanipulasi otak kita", Kata Pa Asep. Sehingga kita bisa menikmati semua hal di depan kita. Merdeka, tak terjajah oleh perasaan dan kejadian negatif di sekitar kita. Jangan sampai omongan mereka menyesatkan kita, bahkan membuat kita marah. Arrgh rugi amat energi buat menyimpan marah ke orang. Yah prakteknya belum bisa total sih :P

Okee and you know what? IT WORKS! He he everything starts from our mind and our heart. Alhamdulillah sih bisa lebih enteng, karena sebenarnya masalah orang lain jauuuhh lebih berat dari kita. Belum seupilnya kalau "cuma" omongan mereka yang sambil lewat.
He he Belajar sedikit demi sedikit ini Broo ... :)

Salah satunya, tengok Nick Vujicic, seorang Pembicara Motivasi sekaligus Direktur “Life Without Limbs”.

Lahir tanggal 4 Desember 1982 tanpa anggota tubuh, kedua tangan dan kaki. Hidupnya penuh dengan batu rintangan. Nick adalah salah satu orang cacat fisik pertama yang mengikuti pendidikan secara umum. Dia belajar menulis dengan dua jari kaki kirinya, tentu saja menggunakan alat khusus yang digunakan sebagai pegangan. Dia juga belajar menggunakan komputer dengan tumit dan jari-jari kaki kirinya. 

Walau Nick mampu mengikuti pendidikan umum, lingkungan sekitar sekolah berkata lain. Ia selalu dikucilkan di kelasnya, dijauhi teman-temannya, dan hidupnya amat tertekan akan hal itu. Pada umur 10 tahun, Ia sempat memikirkan untuk bunuh diri.

Suatu hari Ibunya memberi sebuah artikel koran. Isinya bagaimana seseorang dengan segala kekurangannya menjalani hidup, terus berusaha pantang menyerah. Itulah saat di mana Nick menemukan titik balik kehidupannya. Sadar untuk semangat dan terus berjuang dalam kehidupannya. Serta menggapai segala keinginannya. 

Ia sadar, bahwa bukan dia saja yang berjuang. Banyak lainnya yang bernasib sama di belahan dunia lain. Banyak orang berlatarbelakang hampir sama sedang berjuang keras dalam hidup mereka masing-masing. Ia selalu berdoa  agar hidupnya lebih baik dengan apa yang ia punya. Ia selalu mencoba untuk bersyukur atas apa yang telah diberikan-Nya.

Pada usianya ke 21, Nick berhasil menyelesaikan pendidikannya dan mendapatkan dua gelar. Dalam bidang Akuntan dan Keuangan Terpadu. Ia memulai kariernya sebagai Pembicara Motivasi yang fokus pada kehidupan remaja masa kini. Ia juga menjadi pembicara dalam sektor-sektor perusahaan. Tujuannya adalah menjadi pembicara inspirasi internasional. Sejauh ini dia telah berbicara kepada lebih dari 2 juta orang, di dua belas negara di empat benua (Asia, Afrika, Australia, dan Amerika Utara).
Oya saat ini Nick sudah menikah dengan Kanae Miyahara Vujicic, dikaruniai seorang putra.

Bareng Istri dan Anaknya, cakep ya anaknya :)
Cover Salah Satu Bukunya, No Arms and No Legs T.T

I Believe! Hehe
Yup. Kita bertanggungjawab pada pilihan masing-masing. Inilah aku. Hehe

Ga boleh minder, ga boleh songong juga. Oke Bang!


Waw banget kan ?! Kekuatan positif thinking padaNya, pada semua anugerahNya.
This is a big day! :D

Sumber
Sumber Foto  

Thursday, February 19, 2015

Liburr...

Tanggal merah di kalender hari ini. Berbagai rencana kembali gagal dijalankan. Ya, pantat serasa enggan beranjak. Posisi sudah ueenakk...

Libur yang baik seperti apa sih? He he menurutku ada yang namanya libur yang baik. Jika setelah liburan badan dan pikiran kembali fresh, itu artinya liburan berhasil dengan baik. Sebaliknya jika kembali dari liburan, badan serasa malas, ngantuk dan enggan berangkat kerja, itu artinya liburannya gagal.

Jadi bagaimana cara agar liburannya berhasil dengan baik?

Wednesday, February 11, 2015

Seperti Apa Nanti?

Kadang aku bertanya-tanya, bayangin tepatnya.
Mau jadi apa aku, di 10 tahun mendatang? 20? 30?
Apa aku nanti sama dengan mereka?
(kebanyakan) kalah dengan sistem dan menyerah begitu saja...

Apakah aku akan sama dengan mereka?
Rebutan 'kue' yang tak seberapa sampai berantem
Melalui hari dengan biasa-biasa
(Kebanyakan) Hidup demi gaji dan tunjangan

Apakah di masa depan aku berakhir seperti mereka ?
Marah besar ketika merasa hak nya diambil, padahal memang bukan
Ngomongin kapan kenaikan gaji
(Kebanyakan) kaget ketika ternyata besok pensiun



Ya Alloh.. Mudah-mudahan tidak.
Mudah-mudahan bisa jadi manusia yang bermanfaat
Mudah-mudahan bisa punya hari-hari yang produktif
Mudah-mudahan punya skill yang expert 
Mudah-mudahan bisa merdeka tak hanya ngandalkan gaji
Mudah-mudahan bisa menginspirasi, dan hidup damai
Mudah-mudahan punya umur yang barokah
Mudah-mudahan mimpi dan cita-cita tercapai
Mudah-mudahan punya keluarga yang samara
Mudah-mudahan bisa selalu (men)dekat padaMu

Aamiinn




Mimpinya Masuk Alam Bawah Sadar Ajaa

Hai.. lama banget ya ga nulis. Sempet kepikiran mau tutup akun ini, tapi mikir lagi sayang lah. Walo masih 9000an visit, lumayan lah buat iseng-iseng meluapkan rasa.

Tujuh bulan kemarin ikutan Diklat Dasar Instruktur. Lama ya? He he buanyaak hal terjadi. Banyak ilmu juga yang kudapat. Materi teknis, metodologis, dan yang terpenting adalah ilmu kehidupan ituu. Bersosialisasi, berkomunikasi, bekerjasama, toleransi, bla bla bla banyak dah.

Ketemu macem-macem tipe orang, dari seluruh Indonesia, jadi banyak ceritanya. Ketemu kebiasaan dan pendapat yang beda-beda. Namanya juga diasramakan. Tujuh bulan sekamar berempat, bayangkan saja seperti apa kami. Saling mengenal sampai ke kulit-kulitnya! He he hiperbola ya, biarin.

Memang luar biasa kok. Begitu pula dengan rekan lain, masih di atap yang sama! Ada sedih, tegang, berantem, diem, usil, khusyuk, rame-rame, kacau, malu-malu, banyakan tawa, canda, tapi alhamdulillah endingnya happy...  Persahabatan kami menjadi seperti keluarga, Insya Alloh.



Setelah pulang dikdas, rasanya jadi orang baru sekarang. Hehe masih banyaakk PR. Dan ada aja yaa yang namanya problem. Tapi, mana ada si orang ga punya masalah? Ada gitu di jaman berbagai tuntutan seperti sekarang ini?

Kalau denger ustad ngaji ya, masalah itu disebut masalah (Halah) kalo kita jauh dari Alloh. Kalo semua dikembalikan ke Dia, dan kita terus bisa mendekat padaNya ya itu bukan masalah.

Ini semua UJIAN... Mudah-mudahan betul ujian karena mau naik kelas, bukan istidraj. Apa pula itu? Istidraj itu semacam teguran keras dari Alloh... kesulitan bertubi-tubi karena kita benar-benar lalai sama Alloh. He he lanjutannya mending tanya yg ngerti aja y,denger istilah ini pertama dari Ustad Yusup Mansur.

Balik lagi, jadi orang baru seperti apa sekarang? Yang paling berbeda adalah ketika menyikapi sesuatu. Dulu, selalu saja emosi. Buanyaakk hal ditanggapi dengan nangis. Haha mewek banget jadi orang, kapan majunya.

Kalau sekarang, ya sudahlah lebih santai ngadepinnya. Kadang masih terbawa perasaan juga memang, tapi mau apa, semua sudah Alloh tentuin. Kita tinggal berusaha sebaik mungkin. Masih banyak belajar, toh hidup juga adalah pembelajaran terus-menerus. Ya kan?

Kedengarannya seolah menyerah y? Hm gak juga c, tapi memang mengendurkan ikatan. Cita-cita dan mimpi yang panjaaangg list nya itu gimana?? He he kalem.. tetep usahaa, bismilah aja dah. Mudah-mudahan masuknya ke alam bawah sadar aja, ga perlu masuk ke hati. Emang beda gitu? Bedaa...

Kalo di alam bawah sadar, afirmasinya bentuk visualisasi. Maksudnya kesan kuat melekat seperti ingatan, padahal itu masih bayangan kita. Otak kan ga tau membedakan mana yang nyata mana yang bukan... Nah kalo masuknya ke hati, itu bakal bahaya. Syukur kalau kesampaian. Kalau ga keturutan, bisa jadi galau dan kecewa.

Nah, oleh karena itu, mulai sekarang, aku belajar hati-hati, jangan sampe mimpi-mimpi itu jadi angan-angan kosong. Mulai selangkah demi selangkah, sambil belajar sambil menguatkan ilmu sambil menetapkan pondasinya.

Hukum alam masih terus berlaku, yang akarnya kuat yang bisa bertahan. Sebaliknya, yang instan melompat tanpa pemanasan lebih gampang cedera. Jadi musti hati-hati broo :D




Tuesday, February 10, 2015

Soloooo :D